Selasa, 20 September 2016

TUGAS ILMU SOSIAL DASAR

BAB 1
ILMU SOSIAL DASAR
PENDUDUK, MASYARAKAT & KEBUDAYAAN

1.  PENGERTIAN PENDUDUK

Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus / kontinu. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
            Penduduk suatu negara ataudaerahbisa didefinisikan menjadi dua:
            1. Orang yang tinggal di daerah tersebut
2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut

Pertambahan Penduduk di Indonesia Penduduk dunia saat ini telah mencapai lebih dari 6 miliar, dimana di antara jumlah tersebut, 80 persen tinggal di negara-negara berkembang. Meski penduduk perkotaan di negara-negara maju juga meningkat dengan angka pertumbuhan yang lebih besar daripada angka pertumbuhan penduduk totalnya, dan juga angka urbanisasinya jauh lebih besar dari pada negara-negara berkembang, pertumbuhan perkotaan dinegara-negara berkembang tetap lebih cepat disertai dengan meningkatnya penduduk perkotaan secara absolut. Sensus Penduduk 2000 menunjukkan bahwa jumlah penduduk perkotaan di Indonesia telah mencapai lebih dari 85 juta jiwa, dengan laju kenaikan sebesar 4,40 persen per tahun selama kurun 1990-2000. Jumlah itu kira-kira hampir 42 persen dari total jumlah penduduk. Hal ini tentu saja berdampak sangat luas pada upaya perencanaan dan pengelolaan pembangunan wilayah perkotaan. Meningkatnya proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan dapat berarti bahwa penduduk berbondong-bondong pindah dari perdesaan ke perkotaan, atau dengan kata lain penduduk melakukan urbanisasi.

Pertambahan penduduk alamiah, yaitu jumlah orang yang lahir dikurangi jumlah yang meninggal; migrasi penduduk khususnya dari wilayah perdesaan (rural) ke wilayah perkotaan (urban); serta reklasifikasi, yaitu perubahan status suatu desa (lokalitas), dari lokalitas rural menjadi lokalitas urban, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Sensus oleh Badan Pusat Statistik. Pertambahan penduduk alamiah berkontribusi sekitar sepertiga bagian sedangkan migrasi dan reklasifikasi memberikan andil dua pertiga kepada kenaikan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia, dalam kurun 1990-1995. Dengan kata lain migrasi sesungguhnya masih merupakan faktor  utama dalam penduduk perkotaan di Indonesia. Kegiatan industri dan jasa di kota-kota tersebut yang semakin berorientasi pada perekonomian global, telah mendorong perkembangan fisik dan sosial ekonomi kota, namun semakin memperlemah keterkaitannya dengan ekonomi lokal, khususnya ekonomi perdesaan karena upah di pedasaan lebih kecil dari upah di perkotaan. Dampak yang paling nyata hanyalah meningkatnya permintaan tenaga kerja, yang pada gilirannya sangat memacu laju pergerakan penduduk dari desa ke kota dan makin mempersulit lowongan pekerjaan karena banyak persaingan orang yang dari desa ke ke kota untuk mencari kerja.

2. PENGERTIAN MASYARAKAT
            Masyarakat (society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" juga berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya,pengertian masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas.
          Dari definisi diatas masyarakat adalah sebuah komunitas yang saling tergantung satu sama lain (interdependen). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.


3. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
              Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Teori-teori yang ada saat ini menganggap bahwa kebudayaan adalah sebuah produk dari stabilisasi yang melekat dalam tekanan evolusi menuju kebersamaan dan kesadaran bersama dalam suatu masyarakat, atau biasa disebut dengan tribalisme.
Dan pengertian kebudayaan sendiri sangat luas sampai settiap orang menilai kebuadayaaan menurut pemikiran dia sendiri .
Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.

Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan adalah konsep yang berhubungan satu sama lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, dan berkemungkinan akan terbentuknya suatu masyarakat di wilayah tersebut. Demikian pula hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan, adalah hubungan yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari masyarakat yang ingin mepertahankan kebudayaan didaerahnya tersebut.













BAB II
ILMU SOSIAL DASAR
INDIVIDU, KELUARGA & MASYARAKAT

           1. PENGERTIAN INDIVIDU
“Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi Individu merupakan suatu sebutan yang dipakai untuk menyatakan kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu sosial, Individu menekankan penyelidikan pada kenyataan-kenyataan hidup istimewa yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.
Individu bukan berarti manusia sebagai suatu kesatuan melainkan manusia sebagai makhluk hidup yang dihitung dalam “perseorangan”. Oleh karena itulah, sifat satu individu dengan yang lainnya berbeda meskipun mereka tinggal dalam satu lingkungan yang sama. Sejenis tetapi tidaklah sama, pola pikir dan sifat memiliki cirinya tersendiri.  Karena diferensiasi itulah, Individu memiliki keuntungan dalam mengetahui sejumlah wawasan seperti bahasa, agama, adat istiadat, hukum, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Berdasarkah hal tersebut maka diperolehlah kesimpulan bahwa Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki pola dan tingkah laku spesifik dan lainnya.
      1.1 PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Walaupun terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan itu adalah suatu perubahan menuju ke arah yang lebih maju dan dewasa/ atau disebut juga dengan istilah proses. Selain itu kita mengenal konsepsi aliran sosiologi dimana ahli dari pengikut aliran ini menganggap bahwa pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi, yaitu proses perubahan sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
      1.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
                                   Pada garis besarnya terdapat tiga golongan, yaitu ;
                               a. Pendirian Navistik
Menurut para ahli golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuha individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Para ahli ini menunjukan berbagai kesempatan atau kemiripan antara orang tua dengan anaknya.
                               b. Pendirian Empiris dan Environmentalistik
Pendirian ini berlawana dengan navistik. Para ahli berpendapat, bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali. Menurut faham ini di dalam pertumbuhan individu baik dasar maupun lingkungan kedua-duanya memgang peranan penting.
                                c. Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Kebanyakan para ahli mengikuti pendirian konvergensi dengan modifikasi seperlunya, suatu modifikasi yang terkenal yang sering dianggap sebagai perkembangan lebih jauh konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.

1.3 TAHAP PERTUMBUHAN INDIVIDU BERDASAR PSIKOLOGI
Pertumbuhan individu sejak lahir sampai masa dewasa atau masa kematangan itu melalui beberapa fase sebagai berikut:
                    a. Masa Vital (0-2 tahun)
Pada masa vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Pendapat semacam ini mungkin beralasan pada kenyataan, bahwa pada masa ini mulut memainkan peranan terpenting dalam kehidupan individu.
                               b. Masa Estetik (2-7 tahun)
Masa estetik dianggap sebagai masa pertumbuhan rasa keindahan. Sebenarnya kata estetik diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi panca indera. Pada masa ini terjadi apa yang kita sebut dengan menghendaki, dan kehendak yag dimiliki tidak dapat ditahan-tahan; akan tetapi, kalau dia telah memperolehnya maka dia tidak lagi memperdulikan; dan menghendaki benda lain dan seterusnya.
                               c. Masa intelektual(masa keserasian bersekolah 7-14 tahun)
Setelah anak melewati masa kegoncangan yang pertama, maka proses sosialisasinya telah berlangsung dengan lebih efektif. Sehingga menjadi lebih matang untuk dididik daripada masa-masa sebelumnya.
                               d. Masa Remaja (14-21 tahun)
Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian masyarakat karena mempunyai sifat-sifat khas dan yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakatnya.

2.      FUNGSI – FUNGSI KELUARGA
                 2.1  PENGERTIAN KELUARGA
              Keluarga berasal bahasa Sanskerta: “kulawarga”“ras” dan “warga” yang berarti anggota. Berdasarkan penjelasan di atas, Keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Generalisasi lain juga menerangkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998), di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan

2.3 MACAM – MACAM FUNGSI KELUARGA
Fungsi Keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan oleh anggota yang menjadi bagian di dalamnya itu. Adapun bermacam – macam fungsi yang dimiliki oleh Keluarga adalah sebagai berikut;
·           Fungsi Biologis, yaitu fungsi Keluarga dalam melakukan tugas utamanya untuk meneruskan keturunannya.
·            Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi Keluarga untuk melindungi setiap bagian anggota keluarganya dari gangguan – gangguan dengan cara menyediakan rumah sebagai tempat bernaung, memberikan layanan kesehatan ketika salah satu anggotanya sakit dan memberikan keamanan dari segala bahaya yang mengancam.
·            Fungsi Ekonomi, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemenuh kebutuhan setiap anggotanya. Misalnya seperti seorang kepala keluarga yang mencari nafka untuk mencukupi kebutuhan keluarganya setiap hari.
·            Fungsi Keagamaan, yaitu fungsi Keluarga sebagai media untuk mengenalkan/menanamkan nilai-nilai atau unsur keagamaan kepada anggotanya. Misalnya dengan menanamkan keyakinan umat manusia akan adanya Tuhan serta jalan hidup di dunia ini maupun di akhirat kelak.
·            Fungsi Sosial, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemersiap masa depan anaknya jika kelak suatu saat nanti terjun ke dalam dunia masyarakat dan lingkungannya.

Sedangkan dalam Buku Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara, beliau berpendapat bahwa fungsi – fungsi dari sebuah Keluarga meliputi hal – hal seperti berikut;           Pembentukan Kepribadian, yaitu fungsi keluarga sebagai peletak dasar kepribadian anak – anaknya dengan tujuan untuk memproduksi atau melestarikan kepribadian mereka pada anak dan cucunya.
·            Alat Reproduksi, Erat kaitannya dengan fungsi pertama, Keluarga dalam hal ini berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian – kepribadian yang pada dasarnya berakar dari etika, estetika, moral dan kebudayaan yang berkolerasi fungsional dengan sebuah struktur dalam masyarakat tertentu.
·            Eksponen Dalam Kebudayaan, adalah peran penting Keluarga sebagai transmisi kebudayaan kepada keturunannya.
  •     Lembaga Ekonomi, Dalam lembaga masyarakat biasanya tertdapat sistem kekeluargaan yang sangat luas. Sistem kekeluargaan yang saling terjalin inilah yang dapat mempengaruhi dan menguasai bidang perekonomian masing-masing keluarga tersebut yang menjadi anggota di dalamnya.
  •       Pusat Pengasuhan dan Pendidikan, Fungsi Keluarga sebagai lembaga pendidikan kepada anaknya dimana mereka memberikan wawasan terhadap keturunannya tersebut dengan caranya tersendiri. Misalnya seorang anak lelaki akan mendapatkan pelatihan dari Ayahnya sebelum ia bisa terjun dan menjadi anggota masyarakat begitu pula sebaliknya dimana anak perempuan mendapat pengajaran dari Ibunya.




3.      MASYARAKAT
                  3.1 DEFINISI MASYARAKAT DAN PENDAPAT PARA AHLI
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.
Sedangkan menurut para ahli, masyarakat adalah :
  • ·         Selo Sumarjan (1974), masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
  • ·         Koentjaraningrat (1994), masyarakatadalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.


  • ·        Ralph Linton (1968), masyarakatadalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
  • ·       Karl Marx,masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi
  • ·         Paul B. Horton & C. Hunt,masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.



                   3.2 PENGGOLONGAN MASYARAKAT
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, Masyarakat dibedakan menjadi dua golongan yaitu Masyarakat sederhana dan Masyarakat maju (modern).
  • ·      Masyarakat Sederhana, Kelompok masyarakat yang hidup dalam lingkungan sederhana dan cenderung pembagian pekerjaannya dibedakan menurut jenis kelamin anggotanya.
  • ·      Masyarakat Maju, Kelompok yang memiliki banyak organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang hendak dicapainya.



Dalam lingkungannya, Masyarakat maju dapat dibedakan menjadi dua yaitu Masyarakat Non-Industri dan Masyarakat Industri sebagai berikut;

1.                   Masyarakat Non-Industri, Secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)
·            Kelompok Primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksi dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela.
·             Kelompok Sekunder, Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati.

2.                           Masyarakat Industri, Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.

HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
                                    Sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari masyarakat, Keluarga juga memiliki kolerasi fungsional dengan masyarakat tertentu. Itulah sebabnya mengapa proses pengembangan Individu menjadi seseorang yang berwatak dan memiliki kepribadian seharusnya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang Individu menjadi seseorang yang dewasa dan mampu mengendalikan dirinya sendiri juga melakukan sosialisasi di dalam masyarakat yang ada di lingkungannya.
Masyarkat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi dan memiliki keterikatan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat dimana seorang Individu mampu melihat dengan jelas proyeksi pengembangan itu. Jika keluarga adalah tempat dimana awal proses bermula, maka dalam masyarakatlah individu akan di uji coba untuk mengembangkan apa yang telah ia dapatkan dari keluarganya untuk diterapkan ketika menjadi bagian dari masyarakat.
Seorang individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti dirinya telah berada dalam suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, karena disinilah Individu itu akan terlibat secara langsung dan menjadi perwujudan anggota masyarakat.




Sumber Referensi :
Buku Sociology Edisi 1A, 1B, 2A, Penerbit Erlangga
Harwantiyoko, Neltjee F. Katuuk; “MKDU Ilmu Sosial Dasar” seri Diktat Kuliah, 1997, Gunadarma.







Senin, 05 September 2016

Sosialisasi TIK Universitas Gunadarma

      Kali ini gw mau share tentang pengalaman gw ikut salah satu kegiatan di Gunadarma sebelum memulai perkuliahan,  diantara banyaknya serangkaian kegiatan seperti PPSPPT Universitas, SOSTIK yang sering disebut bagi civitas gundar singkatan dari sosialisasi TIK, Kulper atau kuliah perdana, dan yang terakhir nih PPSPPT Fakultas cekidot saatnya gw cerita …
Sosialisasi TIK itu ngapain aja sih ??
    Sostik ialah bentuk dari sosialisasi pengenalan fasilitas-fasilitas yang ada pada Gunadarma dijelaskan oleh beberapa perwakilan dosen, namanya juga sosialisasi jadi dijelasin satu persatu fasilitas yang bisa kita pakai selama menjadi mahasiswa/i Gunadarma kita dapat mengakses studentsite,staffsite,baak,library dan masih banyak lagi. Gw dapet shift ke-II jam 13.30 WIB ada untung dan ruginya sih di shift siang, untungnya jalanan daari rumah gw di bekasi ke depook ga macet karena bukan jam kerja dan ruginya kalian tau sendiri lah lamanya periode liburan dari mulai kelulusan SMA hanya makan, tidur, nonton, main hp, rapihin rumah membuat gw ga ada akitivitas berarti dan jam segitu biasanya gw isi dengan tidur siang tapi SOSTIK gw tetep focus dan mencatat info yang penting sampai diujung acara agar para maba di ruang Auditorium tidak mengantuk, bila dosen mengatakan Gunadarma maba jawab SEMANGATTTT #semangatmaba
       Depan mimbar terdapat 3 hadiah untuk 3 orang yang bisa menjawab pertanyaan dosen dengan tepat dan gw termasuk orang yang dapat hadiah itu wkwkwk inget bukan nya mau sombong ya gw disini Cuma mau share, pertanyaannya simple gw yakin semua maba pasti bisa jawab tetapi berani tidaknya saja untuk bisa jawab jujur saja gw grogi awal perkenalkan diri, jurusan dan jawaban sampai akhirnya mengambil hadiash itu. Gw kasih tips sih buat kalian semua anggap saja itu melatih kepercayaan diri sebelum masuk kuliah nanti kan lebihh banyak tugas persentasi jadilah generasi yang cerdas dan memiliki kemampuan yang balance anatra hardskill & softskill.
Sebelum berpisah gw mau kasih liat hadiah yang gw ceritain tadi...



Minggu, 04 September 2016

MANUSIA DAN HARAPAN

Kita ingat akan ibarat demikian, “manusia tanpa cita-cita ibarat sudah mati sebelum ajal”, artinya orang yang tidak suka atau tidak mempunyai cita-cita atau harapan itu tak cita-cita atau harapan. Jadi harapan itu sifatnya manusiawi dimiliki oleh siapapun dan dari golongan apapun.
Bila kita tinjau dari wujudnya dapat dikatakan tidak terhingga, namun bila dilihat
dari tujuannya hanya ada satu, ialah hidup bahagia. Bahagia dunia dan akhirat.
Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan itu

sebagai berikut:
1.Harapan seperti apa yang baik
2.Bagaimana cara mencapai harapan itu
3.Bagaimana bila harapan itu tidak tercapai

Sebab sering kita saksikan banyak orang tua terlalu mengharapkan kepada anak- anaknya bagar menjadi dokter, insinyur, pendek kata mendapatkan jabatan atau pangkat yang tinggi. Menurut dugaaan bahwa semua pangkat, jabatan yang tinggi mampu memberikan kebahagiaan. Padahal
belum tentu demikian. Justru orang yang 

berpangkat, kaya, kelihatan terpandang hatinya gundah, pikirannya kusut dan bingung. Sebliknya orang yang hidupnya serba sederhana kalau tidak mau dikatakan kekurangan hatinya selalu bahagia, tenang, damau. Mengapa demikian?

Bila kita ingat dengan kehidupan itu tidak hanya di dunia saja, namun juga di akhirat, bahkan kehidupan disana lebih abadi. Maka sudah selayaknya “harapan” untuk hidup bahagia di kedua tempat itu sudah kita niati.

Orang yang hanya mengharapkan niatnya hidup kaya, cenderung mudah sekali terseret ke jalan yang kurang baik. Sering orang yang seperti itu kurang memperhitungkan dari aturan permainan dalammendapatkan kekayaan itu. Tidak jarang klalu “menghalalkan cara”. Pegangan seperti itu mulai dilaksanakan sejak yang bersangkutan duduk dibangku pendidikan. Dilanjutkan pada saat mencari jabatan atau pekerjaan, dan disempurnakan pada waktu sudah menduduki suatu jabatan.

Akjirnya bila sudah kaya, semata-semata semuanya itu hanya untuk memuaskan kehendaknya, memuaskan hawa nafsunya. Karena kepuasan dilandasi hawa nafsu, maka selanya tidak akan merasa puas. Dan akhirnya tidak akan dapat merasakan bahagia. Tidak aneh orang itu nantinya akan melakukan hal-hal yang tidak terpuji, asal kehendaknya terpenuhi.

Ia menyadari sepenuhnya bahwa apa yang ada pada dirinya hanyalah titipan Tuhan. Banyak atau sedikitnya tidak dirisaukannya sehingga ia akan ikhlas mengeluarkannya, untuk kepentingan-kepentingan yang disenangi Tuhan; seperti membayar zakat, berkorban, membantu pembangunan masjid, memelihara anak yatim, dan sebagainya.

Seandainya harapan belum berhasil atau belum tercapai ia akan tetap bersabar tanpa mengurangi usahanya; sebab ia yakin Tuhan tidak akan mengubah nasibnya, bila ia sendiri tidak mau berusaha pada perubahan itu. Tidak ada kaumus putus asa, sebab putus asa adalah perbuatan orang-orang yang ingkar pada Tuhan. Bila harapannya berhasil maka ia akan meningkatkan rasa syukurnya namun bila belum berhasil maka ia akan tetap bersabar dan bertawakal.

Berharap agar hari esok lebih baik daripada hari ini memang hak dan kewajiban kita. Namun kita harus selalu sadar bahwa harapan tak selamanya menjadi kenyataan.Yang penting marilah kita selalu ingat pesan Nabi Muhammad saw. : “Berusahalah untuk urusan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya; dan berusahalah untuk urusan akhiratamu seolah-olah kamu akan mati esok pagi”.

sumber : google